“Apa itu IoT”, pertanyaan ini mungkin sering berkelebat di benak Anda. Sayangnya, tidak banyak informasi di internet yang menjelaskan secara gamblang tentang apa itu IoT tanpa embel-embel teknis.
Padahal di luar sana ada banyak orang non-IT yang sekedar ingin tahu apa itu IoT, apa yang bisa IoT lakukan, bagaimana cara kerja IoT, dan lain sebagainya, dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.
Karena itulah kami menyajikan artikel ini untuk menjawab pertanyaan “apa itu IoT”dengan penjelasan yang ringkas dan mudah dimengerti.
Contents
Apa itu IoT?
Saat Anda melakukan penelusuran di Google tentang pengertian IoT, Anda akan mendapatkan jawaban yang umumnya seperti ini:
“Internet of Things (IoT) adalah sistem perangkat komputer yang saling terhubung, mesin mekanik dan digital, objek, binatang atau manusia yang dilengkapi dengan identifier unik dan kemampuan transfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi langsung antara manusia ke manusia atau manusia ke komputer.”
Penjelasan di atas mungkin bisa dipahami oleh orang-orang yang memang berkutat di bidang IT. Tapi bagi masyarakat umum, berbagai istilah teknis di dalamnya justru membuat mereka semakin bingung.
Padahal, konsep dasar IoT sebenarnya sederhana dan mudah dijelaskan dalam paragraf lugas.
Pengertian IoT: Simple dan Mudah Dimengerti
Anda pasti sudah terbiasa menggunakan perangkat yang terhubung ke internet seperti komputer, tablet, dan smartphone. Manfaat yang bisa Anda dapatkan dari internet sangatlah besar, baik untuk menunjang pekerjaan, komunikasi, maupun hiburan.
Bayangkan jika konektivitas diperluas dengan hampir semua benda dan alat terhubung ke internet, berapa besar manfaat yang bisa semua orang rasakan?
Itulah yang disebut dengan IoT. Jadi, IoT adalah menghubungkan semua benda ke internet untuk memaksimalkan fungsi dan kinerjanya. Kalau Anda sudah membuktikan manfaat internet di smartphone, maka Anda juga bisa merasakan manfaat yang sama di alat-alat lain.
Untuk lebih memahami pengertian IoT, Anda perlu mengetahui pentingnya konektivitas internet bagi perangkat.
Apakah IoT Penting?
Mari kita ambil smartphone sebagai contoh. Hal menakjubkan apa saja yang bisa Anda lakukan dengan smartphone?
- Mendengarkan jutaan lagu dari seluruh dunia
- Membaca berita internasional secara real-time
- Berkomunikasi via teks, suara, dan panggilan video
- Bermain game bersama pemain dari negara lain
- Menonton konser di Eropa secara virtual dari Indonesia, dan lain-lain
Sadarkah Anda bahwa semua hal hebat di atas adalah manfaat dari internet?
Saat Anda membuka YouTube misalnya, Anda sebenarnya sedang mengakses server raksasa YouTube yang menyimpan milyaran video.
Anda bisa memutar video YouTube di smartphone Anda berkat komunikasi via internet. Fungsi utama internet adalah untuk bertukar informasi (data). Jadi, smartphone Anda menjadi smart (pintar) karena internet yang membuatnya bisa mengakses milyaran informasi dalam hitungan detik.
Begitu juga saat Anda mencari informasi di Google. Google bukanlah tempat menyimpan semua informasi di internet.
Sebenarnya, informasi tersimpan di server-server terpisah di seluruh dunia, dan Google hanya cukup pintar untuk mengakses dan menyajikan semua informasi tersebut seolah-olah Google mengetahui segala hal.
Nah, konsep IoT sebenarnya juga mirip dengan smartphone, hanya saja lingkupnya lebih spesifik. Ada 3 kategori perangkat dalam IoT, yaitu:
- Sensor yang mengumpulkan dan mengirimkan data
- Komputer yang menerima data dan membuat tindakan
- ‘Benda pintar’ yang bisa melakukan keduanya sekaligus
Sekarang, Anda akan melihat contoh implementasi IoT agar Anda benar-benar memahami apa itu IoT beserta cara kerja dan manfaatnya.
Bagaimana Cara Kerja IoT?
Sebagai ilustrasi, kita akan mencoba menerapkan IoT dalam bidang pertanian. Dalam ilustrasi ini, Anda akan memahami peran masing-masing kategori: sensor, komputer, dan ‘benda pintar’.
Sensor: Mengumpulkan dan Mengirimkan Data
Sebelum era IoT, petani masih menggunakan cara kerja manual untuk menyiram tanaman. Mereka sudah memiliki patokan jadwal penyiraman dan indikator yang biasanya merupakan wawasan turun-temurun.
Padahal kondisi lingkungan semakin dinamis. Tingkat kesuburan, kualitas air, dan temperatur tanah terus berubah akibat pengaruh aktivitas manusia (global warming, sampah, limbah kimia, dll).
Mengandalkan wawasan umum saja tentu tidak cukup. Petani perlu melakukan kerja ekstra untuk menganalisis kondisi lingkungan saat ini guna menentukan teknik perawatan terbaik untuk tanamannya.
Hal ini akan sangat mudah dilakukan dengan IoT. Kita ambil saja satu contoh: sensor kelembaban tanah. Sensor ini mampu menganalisis tingkat kelembaban tanah secara cepat dan akurat.
Bermodalkan data dari sensor, petani dapat mengetahui kondisi tanah di lahan pertanian, kapan harus menyiram, dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanah. Tidak lagi mengandalkan wawasan turun-temurun atau jadwal rutin yang kadangkala tak relevan dengan kondisi lahan.
Komputer: Menerima Data dan Membuat Tindakan
Pada prakteknya, sensor kelembaban tanah akan terhubung dengan sebuah komputer. Petani dapat mengakses data sensor dari komputer secara remote, sehingga tidak perlu mengambil data dari media penyimpanan sensor secara manual.
Berdasarkan data inilah petani dapat mengambil tindakan strategis berbasis data (data driven).
Implementasi serupa juga bisa diterapkan pada bidang lain. Misalnya sensor untuk buka-tutup pintu garasi, menyalakan dan mematikan lampu rumah, mengatur suhu ruangan, dan masih banyak lagi.
Ingat, peran data sangat penting di sini. Akurasi data akan mempengaruhi keputusan Anda, dan tentu saja output dari keputusan tersebut.
‘Benda Pintar’ yang Dapat Melakukan Keduanya
Dari ilustrasi di atas, Anda kini memiliki gambaran tentang konsep dasar IoT: mengumpulkan data dan mengambil tindakan menggunakan sensor dan komputer.
Namun Anda belum benar-benar memiliki IoT jika belum menggabungkan sensor dan komputer menjadi sebuah benda pintar.
Yang dimaksud dengan benda pintar di sini adalah serangkaian perangkat yang saling terhubung guna menjalankan tugas tertentu. Pada ilustrasi pertanian di atas misalnya, sebuah perangkat IoT dapat melakukan dua hal sekaligus secara otomatis.
Pertama, sensor akan membaca kondisi tanah lalu mengirimkan data ke komputer. Jika tanah kurang lembab, komputer akan mengirimkan perintah ke alat penyiram otomatis. Alat penyiram kemudian melakukan penyiraman dengan volume dan durasi ideal sesuai yang dibutuhkan tanah.
Semua itu terjadi secara otomatis tanpa memerlukan kerja tangan manual. Petani hanya perlu mengawasi kondisi dan perkembangan lahannya dari waktu ke waktu. Selain lebih praktis dan efisien, hasilnya juga lebih akurat dan memuaskan.
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang kita dapat menyimpulkan bahwa IoT adalah perluasan konektivitas internet dari komputer dan smartphone ke peralatan lain yang selama ini belum terhubung ke internet.
Dengan menghubungkan benda-benda ke internet, kita dapat memaksimalkan fungsi dan kualitasnya. Sensor akan mengumpulkan data untuk diproses oleh komputer, kemudian komputer mengambil keputusan dan memberi instruksi pada alat-alat lain berdasarkan data tersebut.
Setelah menjawab pertanyaan ‘apa itu IoT’, dapatkah Anda membayangkan seperti apa wajah dunia ketika IoT mencapai puncaknya tahun 2067 nanti?