IIoT (Industrial Internet of Things) adalah sebutan khusus untuk penerapan IoT di bidang industri. Seperti yang Anda ketahui, IoT berkontribusi besar di berbagai bidang, terutama aktivitas sehari-hari di level individual.
Dunia industri pun turut merasakan manfaat dari IoT. Sayangnya, dari semua sektor industri yang semakin digital, IIoT di industri migas tampaknya masih cukup terbelakang. Belum banyak praktik digitalisasi di sektor migas yang berhasil mencapai tahap revolusioner.
Padahal, industri migas saat ini menjadi tiang penyangga ekonomi dunia. Apapun yang terjadi pada aktivitas bisnis migas akan berdampak pada segala hal. Adopsi IIoT semestinya masuk dalam program kerja industri migas, sesegera mungkin.
Untuk membuktikan efektivitas IIoT di industri migas, terdapat beberapa poin kunci yang akan segera kita rasakan pasca-adopsi.
Contents
5 Manfaat IIoT di Industri Migas
Apa yang bisa IIoT lakukan pada industri migas? Berikut jawabannya.
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Melalui sebuah wawancara, Colborn mengatakan kepada Rigzone bahwa salah satu tantangan besar industri migas adalah sumber daya manusia. Di era ini, tidak mudah menemukan profesional muda di bidang pertambangan gas dan minyak bumi.
Berburu talenta menjadi perang baru di industri ini. Belum lagi dengan ekspektasi unik millenial yang banyak mempertimbangkan nilai dan kultur dalam memilih pekerjaan.
Menjawab tantangan ini, yang sesungguhnya diperlukan bukanlah tenaga kerja, melainkan IIoT untuk mengisi pos-pos yang memungkinkan automasi. IIoT di industri migas mampu memberikan 2 manfaat sekaligus:
- Mengatasi kebutuhan industri dalam hal sumber daya manusia
- Meningkatkan kualitas dan kecepatan operasional
Dengan dukungan IIoT, tenaga kerja bisa lebih fokus ke pos-pos yang memang memerlukan kerja manual. Operasional industri migas pun mampu mencapai level di atas ekspektasi sejarah.
2. Menambah Pendapatan
Menurut Oxford Economics, adopsi IIoT dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) global hingga 0,8% atau setara dengan 816 miliar USD dalam satu dekade ke depan.
Ini merupakan indikasi bahwa IIoT berpengaruh langsung terhadap pendapatan. Dari skala perusahaan, sektoral, nasional, hingga internasional. Efek berantai ini hanya mungkin terjadi apabila semua sektor kompak mengadopsi IIoT.
Apalagi dengan tren penurunan harga minyak yang makin sering terjadi. Mengetatkan budget operasional bukan lagi solusi yang memungkinkan. Bahkan hal ini justru menjadi bumerang yang bisa memukul industri migas itu sendiri.
Alih-alih menggunakan strategi gaya lama seperti mengurangi kapasitas produksi, akan lebih baik jika industri migas menggunakan kesempatan ini untuk mengadopsi IIoT.
Hasil implementasinya bisa langsung terasa, setidaknya dalam 3 hal mendasar:
- Operasional lebih efisien
- Ongkos produksi lebih rendah
- Kapasitas produksi semakin meningkat
Hasil akhirnya adalah peningkatan keuntungan tanpa perlu mengurangi biaya atau menaikkan harga. Win-win solution untuk semua pihak, bukan?
3. Akses Data Real Time
Sebenarnya, konsep big data dan keputusan berbasis data (data-driven decision) bukanlah hal baru di industri migas. Para pelaku bisnis migas sudah lama menggunakan teknik ini untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih strategis.
Sayangnya, cara pengumpulan data masih belum optimal. Data terkumpul dari hasil operasional pada periode lampau yang hanya bisa dipakai untuk evaluasi. Padahal ada potensi pengumpulan data lain yang mampu memberikan hasil lebih memuaskan.
Ialah IIoT, perangkat cerdas yang mampu membaca, mengumpulkan, dan mengirimkan data secara real time. Menggunakan IIoT di industri migas sebagai perangkat pengumpul data akan memberikan pengaruh yang signifikan pada sektor migas.
Misalnya, perusahaan bisa memasang IIoT dengan sensor khusus untuk memantau kinerja pengeboran antara sumur minyak yang satu dengan yang lain. Kemudian, sebuah software analisis mengolah data dari IIoT untuk menampilkan insights secara real time.
Dengan cara tersebut, staf ahli bisa lebih cepat bermanuver dalam menentukan strategi pengeboran yang paling efisien sekaligus menguntungkan. Menurut Bain & Company, integrasi semacam ini dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas sekitar 6% sampai 8%.
Bayangkan jika adopsi IIoT migas mencapai skala yang lebih besar. Mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi. Berapa banyak potensi tambahan migas bisa dihasilkan dan berapa miliar USD ongkos produksi bisa dihemat?
4. Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja
Salah satu perhatian utama industri migas adalah keselamatan kerja. Usaha pengeboran dan pengolahan minyak bumi dan gas bumi memang kegiatan yang sangat berisiko.
Di industri ini, akurasi sangatlah penting. Kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal. Di Indonesia sendiri, salah satu kecelakaan migas terparah sepanjang sejarah adalah lumpur lapindo. Sampai sekarang pun luapan lumpur belum berhenti dan terus meluas di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur.
Kejadian ini mengundang perhatian dunia karena dampak yang timbul juga tidak main-main. Para ahli migas pun mencari solusi untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah IIoT. Implementasi IIoT di bidang keamanan dan keselamatan kerja industri migas memang belum maksimal, padahal potensinya sangat menjanjikan.
Sensor IIoT mampu mendeteksi kerusakan sekecil apapun pada perangkat produksi. Kemudian, IIoT mengirimkan peringatan ke pusat kontrol untuk segera menindaklanjuti temuan kerusakan tersebut.
Bahkan dengan integrasi IIoT yang lebih jauh, tim bisa menangani kerusakan minor tanpa harus menerjunkan personil ke lokasi. Kalaupun personil harus turun tangan langsung, personil sudah mengetahui detail kerusakan dari IIoT sehingga penanganan bisa lebih fokus, aman, dan efisien.
Deteksi dini juga berkontribusi dalam mencegah kerusakan yang lebih besar. Jika setiap masalah kecil ditangani sejak awal, risiko kilang minyak meledak atau kebocoran pipa tentu jauh lebih kecil.
5. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Tidak hanya keselamatan pekerja, kelestarian lingkungan juga turut menjadi isu besar industri migas. Sudah bukan rahasia lagi bahwa sektor migas menyumbang banyak kerusakan pada lingkungan lewat emisi karbon, tumpahan minyak, pembuangan limbah, dan lain sebagainya.
Sudah banyak pihak mengintervensi pelaku industri migas untuk lebih memperhatikan lingkungan. Mulai dari pemerintah, aktivis, organisasi, hingga masyarakat umum. Sayangnya, sampai sekarang belum ada langkah besar dalam hal pelestarian lingkungan di sektor migas.
Salah satu kendalanya adalah keterbatasan teknologi. Sterilisasi dan pembuangan limbah masih belum terintegrasi dengan teknologi yang tepat. Begitu juga dengan kontrol emisi dan risiko kerusakan yang seringkali masih minim pengawasan.
Di sinilah letak pentingnya IIoT di industri migas. Dengan dukungan sensor pintar, IIoT mampu membaca dan melaporkan segala aktivitas industri yang berpotensi mencemari lingkungan.
IIoT bisa menganalisis jumlah emisi karbon yang terlepas ke udara, kadar polutan dalam limbah sebelum pembuangan, dan kerusakan hingga ke skala terkecil yang dapat berakibat pada kebocoran minyak. IIoT bisa menjalankan tugas lingkungan apapun sesuai kebutuhan industri migas.
Dengan teknologi IIoT di industri migas, pencemaran lingkungan akan berkurang sesuai harapan semua pihak. Kemudian, data dari IIoT bisa menjadi materi penelitian untuk inovasi pengelolaan migas agar lebih ramah lingkungan.
IIoT untuk Industri Migas yang Aman, Menguntungkan, dan Ramah Lingkungan
Sekarang, mari kita buat kesimpulan. IIoT mampu meningkatkan efisiensi dan keuntungan industri migas berkat automasi dan akses data real time. Ini akan mengatasi kelangkaan sumber daya manusia di sektor migas lewat migrasi ke teknologi pintar.
IIoT juga mampu meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja dengan sensor yang mampu mendeteksi kerusakan. Informasi yang akurat memudahkan tim untuk mengatasi setiap kerusakan dengan cara yang paling aman dan efisien guna mencegah kerusakan yang lebih besar.
Terakhir, IIoT sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan yang kerap menjadi nilai merah di rapor industri migas. Dengan kecerdasaan IIoT, pengelolaan limbah dan emisi bisa lebih ramah lingkungan tanpa membebani biaya dan operasional.
Dengan semua poin di atas, tidak ada alasan lagi untuk menunda adopsi IIoT di industri migas.