IoT industri adalah inovasi teknologi yang implikasinya tidak hanya terbatas pada bidang industri. Lebih jauh, inovasi ini akan membawa dampak positif di semua sektor, sejalan dengan revolusi industri 4.0.
Bicara soal penerapan IoT di kegiatan industri, ada satu aspek yang cukup dilematis. Para pelaku industri dan pakar IoT kerap berselisih pendapat dalam memilih standar jaringan antara NB-IoT dan LoRaWAN.
Keduanya berusaha untuk mencapai tujuan yang sama: jaringan yang stabil, aman, dan hemat daya. Meskipun demikian, terdapat perbedaan spesifikasi antara NB-IoT dan LoRaWAN. Perbandingan itulah yang akan kita bahas di artikel ini.
Contents
Mengenal NB-IoT dan LoRaWAN
Sebelum mulai membandingkan antara NB-IoT dan LoRaWAN, pertama-tama Anda perlu memahami definisi dan sejarah kedua standar tersebut.
Narrowband Internet of Things (NB-IoT) adalah salah satu solusi jaringan seluler di bawah standar Low Power Wide Area Network (LPWAN). NB-IoT adalah produk 3GPP, organisasi yang mengembangkan protokol untuk telekomunikasi mobile.
Sedangkan LoRaWAN merupakan protokol dari LoRa Alliance. Walaupun sama-sama berada di bawah standar LPWAN, LoRaWAN memiliki detail spesifikasi yang agak berbeda dari NB-IoT.
Pada praktiknya, NB-IoT dan LoRaWAN bersaing untuk menjadi protokol terbaik di dunia, termasuk dalam IoT industri. Namun penerapan protokol IoT menghadapi tantangan tersendiri.
Tidak ada protokol all-in-one yang ideal untuk semua jenis IoT. Ada jenis IoT yang cocok menggunakan NB-IoT, ada juga yang lebih efektif memakai LoRaWAN.
Untuk bidang industri sendiri, memilih protokol jaringan perlu memperhatikan banyak aspek. Apalagi bidang industri memiliki banyak sub-bidang dengan kebutuhan IoT yang berbeda-beda.
Setidaknya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan wajib dalam memilih protokol jaringan IoT untuk semua industri.
Protokol Terbaik untuk IoT Industri: NB-IoT atau LoRaWAN?
Memilih protokol jaringan untuk untuk IoT industri memerlukan analisis rinci. Ada banyak aspek di lapangan yang hanya bisa diukur melalui riset, studi, dan penelitian. Namun sebelum masuk ke pengamatan detail, ada 3 faktor utama yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih protokol IoT untuk industri.
1. Jangkauan
Dari segi jangkauan, LoRaWAN lebih unggul dari NB-IoT dengan jarak transmisi sekitar 15-20 KM. Bandwidth LoRaWAN berada di kisaran 0,3 KBps sampai 50 KBps.
Selain itu, LoRaWAN juga dapat beroperasi di frekuensi tanpa lisensi. Artinya Anda dapat menggunakan LoRaWAN dengan jenis jaringan apapun, di lokasi manapun. Spesifikasi ideal untuk kebutuhan operasional IoT industri di lokasi remote seperti pertambangan, pengeboran minyak, dan konstruksi.
Sedangkan NB-IoT hanya mampu beroperasi di spektrum resmi. Artinya, NB-IoT hanya memungkinkan transmisi melalui jaringan mobile. Jika lokasi industri berada jauh dari jangkauan sinyal seluler, NB-IoT tentu bukan solusi yang tepat.
Padahal lokasi industri, khususnya di bidang pertambangan, biasanya berada jauh dari titik urban. IoT migas misalnya, memerlukan jaringan yang dapat beroperasi di area pegunungan, perbukitan, bahkan laut lepas.
Dengan spesifikasi tersebut, NB-IoT lebih cocok untuk aplikasi indoor seperti smart home, smart office, dan smart hospital. Sedangkan untuk kebutuhan industri, jangkauan jaringan NB-IoT agaknya masih kurang memadai.
2. Konsumsi Daya
Sebenarnya, NB-IoT dan LoRaWAN sama-sama mengupayakan konsumsi daya rendah. Keduanya menganut standar LPWAN yang salah satu fokusnya adalah penghematan daya baterai.
Mereka melakukannya dengan mengaktifkan mode tidur (sleep mode) saat perangkat sedang tidak beroperasi. Hal ini sejalan dengan target utama LPWAN, yaitu perangkat IoT yang hanya mengirimkan data dalam interval tertentu atau saat ‘dibangunkan’ oleh sensor.
Sejak awal, LPWAN memang tidak menargetkan IoT real-time. Perangkat yang bekerja secara real-time tidak memungkinkan untuk menggunakan protokol LPWAN karena konsumsi daya sudah pasti lebih besar.
Selain itu, IoT real-time juga memerlukan kualitas jaringan yang cukup tinggi. Sedangkan LPWAN justru berfokus pada bandwidth rendah dan transmisi data berukuran kecil.
Walaupun sama-sama menerapkan standar LPWAN, LoRaWAN lebih unggul dalam hal konsumsi daya daripada NB-IoT. Baterai LoRaWAN mampu bertahan lebih dari 15 tahun. Bandingkan dengan baterai NB-IoT yang masa pakainya hanya 10+ tahun.
Efisiensi baterai merupakan pertimbangan penting dalam memilih protokol untuk IoT industri. Pertama, baterai yang lebih hemat akan mengurangi kebutuhan perawatan perangkat IoT.
Perlu Anda ketahui, maintenance di sektor industri memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik untuk operasinya maupun potensi keuntungan yang berkurang selama maintenance.
Kedua, baterai yang lebih hemat juga akan mengurangi ongkos operasional jangka panjang. Budget untuk penggantian baterai rutin, upah pekerja, waktu yang tersita, dan efeknya pada produksi cukup mempengaruhi kinerja industri.
Dengan efisiensi baterai yang optimal, semua cost di atas bisa berkurang. Apalagi dengan selisih masa pakai yang mencapai 50%, LoRaWAN tentu lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan industri daripada NB-IoT.
3.Keamanan
LoRaWAN memang unggul dari segi jangkauan dan baterai. Tapi dari segi keamanan, NB-IoT berhasil melampaui pesaingnya. Ada dua alasan mengapa NB-IoT lebih aman dari LoRaWAN.
Pertama, NB-IoT menggunakan enkripsi 3GPP 256-bit, sedangkan LoRaWAN masih memakai enkripsi AES 128-bit. Standar enkripsi NB-IoT lebih sulit untuk dipecahkan, sehingga data Anda lebih aman dari risiko cyber attack.
Kedua, NB-IoT beroperasi di frekuensi resmi, sedangkan LoRaWAN tidak. Pengawasan dan keamanan NB-IoT melibatkan banyak pihak dan otoritas. Sedangkan jika Anda menggunakan LoRaWAN untuk IoT industri, Anda sendiri yang harus ekstra waspada dalam mengawasi keamanan IoT Anda.
Provider NB-IoT pun sudah pasti berlisensi dan berada dalam pengawasan regulasi. Operator seluler wajib mematuhi standar keamanan jaringan global. Dengan menggunakan NB-IoT, secara otomatis Anda juga akan mendapatkan manfaat dari standar keamanan tersebut.
Sedangkan LoRaWAN masih menerapkan sistem keamanan minimum yang lebih berisiko. Jika Anda menginginkan keamanan ekstra, Anda juga harus mengerahkan upaya dan sumber daya ekstra.
Itu pun belum dapat menjamin bahwa Anda akan mendapatkan keamanan setara NB-IoT. Kesimpulannya, NB-IoT lebih aman untuk industri daripada LoRaWAN.
Kesimpulan: NB-IoT VS LoRaWAN bagi IoT Industri
Kesimpulan utama yang bisa kita ambil dari komparasi di atas: tidak ada yang lebih baik antara NB-IoT dan LoRaWAN, semuanya tergantung pada kasus dan kebutuhan.
NB-IoT adalah solusi ideal untuk industri yang masih berada dalam jangkauan sinyal seluler. Dengan kualitas jaringan yang lebih cepat dan stabil, NB-IoT mampu melayani kebutuhan operasional industri yang menuntut kecepatan dan akurasi tinggi.
Selain itu, NB-IoT juga solusi tepat untuk industri yang memerlukan keamanan tingkat tinggi. Standar enkripsi NB-IoT lebih canggih daripada LoRaWAN, sehingga mampu menjamin keamanan data selama proses transmisi. NB-IoT juga beroperasi di frekuensi resmi yang turut meningkatkan keamanan protokol.
Namun untuk industri yang berlokasi jauh dari sinyal seluler, LoRaWAN adalah protokol terbaik untuk dipilih. LoRaWAN bisa beroperasi di frekuensi non-lisensi, sehingga tidak bergantung pada sinyal seluler.
Selain itu, masa pakai baterai LoRaWAN juga lebih panjang dari NB-IoT. Hal ini berimbas pada efisiensi jangka panjang lewat biaya perawatan yang lebih rendah.
Jadi, tidak ada yang lebih baik antara NB-IoT dan LoRaWAN. Keduanya memiliki spesifikasi yang ideal untuk kebutuhan industri tertentu. Apapun pilihan Anda, NB-IoT dan LoRaWAN adalah opsi protokol terbaik untuk memulai revolusi di bidang IoT industri.